Siapa sih yang kepikiran buat liburan ke Korea Utara? Negeri yang dikenal tertutup, penuh propaganda, dan bikin banyak orang penasaran ini memang bukan destinasi wisata biasa. Tapi percaya atau nggak, sekarang makin banyak wisatawan ekstrem—terutama dari Eropa dan Asia Tenggara—yang mulai tertarik menjajal perjalanan ekstrim ke Korea Utara.
Emangnya bisa? Aman? Bisa tukar uang dengan gampang? Yuk kita bahas pelan-pelan dari pengalaman dan informasi real yang tersebar dari para traveler yang pernah merasakan sendiri.
Kenapa Disebut Ekstrim?

Korea Utara bukan negara biasa. Akses terbatas, pengawasan ketat, tidak bebas internet, dan semua aktivitas turis dipantau oleh pemandu resmi pemerintah. Salah gerak dikit, bisa jadi masalah. Bahkan hal sepele kayak foto sembarangan bisa dianggap tindakan tidak sopan atau bahkan pelanggaran hukum.
Makanya, banyak orang menyebut kunjungan ke sana sebagai “perjalanan ekstrim”. Bukan karena harus mendaki gunung atau masuk hutan liar, tapi karena aturan di sana berbeda banget dari negara lain. Yang harus dijaga bukan cuma badan, tapi juga sikap, ucapan, dan ekspresi.
Masuk Korea Utara Gimana?
Pertama-tama, kamu nggak bisa masuk sendirian. Turis harus daftar lewat agen perjalanan resmi yang bekerja sama dengan pemerintah Korea Utara. Salah satu titik paling umum buat masuk adalah melalui Beijing, China. Di sana kamu akan bergabung dengan tur yang sudah ditentukan jadwal dan lokasinya.
Biasanya, kamu akan dikawal oleh dua orang pemandu lokal dan satu supir. Ke mana pun kamu pergi, mereka akan ikut. Bukan buat jadi bodyguard, tapi buat memastikan kamu nggak “keluar jalur”.
Dan jangan harap bisa iseng jalan-jalan sendiri atau ngobrol bebas sama warga lokal ya. Semua interaksi dan aktivitas kamu ada dalam batasan.
Aneh Tapi Menarik
Begitu masuk Korea Utara, rasanya kayak masuk ke dunia yang beda sendiri. Jalanan sepi, iklan komersial nyaris nggak ada, tapi foto-foto besar pemimpin negara terpampang di banyak tempat. TV lokal muter propaganda, bukan sinetron.
Tapi di sisi lain, justru itu yang bikin perjalanan ekstrim ke Korea Utara ini menarik banget. Kamu bisa ngeliat langsung kehidupan masyarakat yang selama ini cuma bisa dibayangkan dari berita atau film dokumenter.
Ada museum perang yang besar banget, monumen yang megah, pertunjukan seni rakyat, dan bahkan stasiun kereta bawah tanah yang punya arsitektur artistik luar biasa.
Soal Keamanan, Gimana?
Nah, ini pertanyaan penting. Apakah aman?
Jawabannya: relatif aman asal kamu ikuti aturan. Jangan coba-coba buat foto tanpa izin, jangan nyentuh benda yang nggak seharusnya, dan jangan bahas hal-hal sensitif seperti politik, nuklir, atau kritik terhadap pemerintah mereka.
Para pemandu biasanya akan kasih tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Selama kamu patuh, maka perjalananmu akan berjalan aman dan bahkan bisa terasa menyenangkan.
Yang mengejutkan, menurut banyak turis yang pernah ke sana, warga lokal yang ditemui justru ramah, sopan, dan hangat—meskipun mereka nggak bisa bebas ngobrol.
Tukar Uang, Apakah Ribet?
Pertanyaan klasik nih. Banyak orang mikir tukar uang di Korea Utara susah. Padahal, proses tukar uang sebenarnya cukup gampang, tapi memang harus lewat jalur resmi.
Biasanya, begitu masuk ke Pyongyang (ibu kota), kamu akan dibawa ke hotel tempat kamu bisa menukar dolar, euro, atau yuan ke mata uang lokal (won). Tapi jangan kaget, kamu nggak akan dikasih uang kertas won buat dibawa pulang. Semua uang yang kamu tukar akan langsung digunakan buat keperluan belanja atau bayar makanan selama tur.
Bahkan, di beberapa tempat turis bisa bayar pakai dolar atau yuan langsung—tapi tentu ini hanya berlaku di toko-toko khusus turis. Belanja sembarangan di pasar rakyat? Nggak akan diizinkan.
Hotel, Makan, dan Fasilitas
Soal akomodasi, kamu nggak perlu khawatir. Hotel-hotel di Pyongyang yang ditujukan untuk turis biasanya nyaman, bersih, dan fasilitasnya cukup lengkap. Tapi ya, jangan berharap ada Wi-Fi atau sinyal HP internasional.
Untuk makan, menunya biasanya kombinasi masakan Korea klasik dan masakan internasional ringan. Kimchi, nasi, sup, daging, dan sayur tersedia tiap waktu makan. Uniknya, kamu bisa ngerasain makan malam sambil diiringi musik rakyat tradisional atau pertunjukan kecil.
Tapi jangan kaget kalau tiba-tiba lampu hotel mati sebentar—pasokan listrik di sana nggak selalu stabil.
Apa yang Bisa Dilihat?
Banyak! Meskipun rutenya sangat terkontrol, ada beberapa spot yang hampir selalu masuk dalam itinerary:
- Kumsusan Palace of the Sun – tempat persemayaman pemimpin Korea Utara.
- Tower of the Juche Idea – menara raksasa lambang ideologi negara.
- Kaeson Youth Park – taman hiburan dengan wahana yang bisa dinaiki turis.
- Demilitarized Zone (DMZ) – perbatasan Korea Utara dan Selatan, spot paling tegang sekaligus paling menarik.
Beli Oleh-Oleh? Bisa!
Kamu bisa beli oleh-oleh seperti kartu pos, perangko, bendera, atau pernak-pernik dengan lambang Korea Utara. Tapi ingat, beberapa barang tidak boleh dibawa keluar, terutama materi propaganda cetak. Jadi, minta arahan dari pemandu sebelum belanja ya.
Dan jangan coba-coba bawa pulang mata uang lokal. Di banyak kasus, itu dilarang keras dan bisa bikin kamu kena masalah saat keluar dari negara itu.
Penutup: Worth It Nggak?
Kalau kamu suka petualangan, suka hal-hal yang beda, dan punya rasa ingin tahu tinggi soal tempat yang nggak biasa, maka perjalanan ekstrim ke Korea Utara ini bisa jadi pengalaman yang luar biasa unik.
Tapi kamu juga harus siap mental. Bukan hanya karena suasananya yang penuh aturan, tapi juga karena kamu akan melihat dunia yang jauh berbeda dari tempat-tempat wisata lainnya. Di sinilah kamu bisa merasakan betapa berbedanya sistem, budaya, dan cara pandang hidup.
Dan yang paling penting—hormati aturan mereka. Karena di Korea Utara, ketidaktaatan bukan hanya soal etika, tapi bisa jadi urusan hukum yang serius.
Perjalanan Eropa Seru, Tukar Mata Uang Gampang Menggunakan dtravelcurrency.com